MAKALAH KDK
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
DI
SUSUN OLEH :
Kelompok 4 ( 1c )
1. Dewi Fathul Mutoharoh
|
14.059
|
2. Eka Juniati Ardini
|
14.012
|
3. Gatot Satria Nugroho
|
14.085
|
4. Nurul Laela Istiomah
|
14.025
|
5. Okti Setianingsih
|
14.075
|
6.
Safitri
Dian Utari
|
14.045
|
7.
Yogi
Hermawan
|
14.111
|
AKADEMI PERAWATAN
SERULINGMAS
MAOS – CILACAP
2014/2015
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur
kehadirat allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyusun makalah KDK
tentang Implementasi Keperawatan dengan tepat waktu.
Penulis menyadari bahwa makalah ini
tidak dapat tersusun dengan baik tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak terkait. Penulis
menyadari sepenuhnya kemampuan yang ada dalam diri penulis yang terbatas, untuk itu kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.
Semoga
penyusunan makalah ini dapat memberikan manfaat sebagaimana yang diharapkan.
Amin.
Maos, 29 September
2014
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................
i
KATA PENGANTAR........................................................................................ ii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................................... 1
C. Tujuan....................................................................................................... 2
BAB II ISI/PEMBAHASAN
A. Pengertian Implementasi.......................................................................... 3
B. Tujuan Implementasi Keperawatan......................................................... 3
C. Pedoman dalam melaksanakan Implementasi Keperawatan................... 4
D. Kategori dalam Implementasi Keperawatan............................................ 4
E. Metode Implementasi.............................................................................. 5
F.
Tahap – tahap
Keperawatan.................................................................... 6
G. Hal – hal yang harus didokumentasikani................................................. 8
H. Petunjuk pendokumentasian pelaksanaan (Implementasi) ...................... 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................. 10
B. Saran ....................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses
keperawatan menyediakan struktur bagian praktis dengan penggunaan pengetahuan
dan keterampilan yang dilakukan oleh perawat untuk mengekspresikan kebutuhan
perawatan (human caring). Keperawatan digunakan secara terus-menerus ketika
merencanakan dan memberikan asuhan keperawatan dengan mempertimbangkan pasien
sebagai figur central dalam merencanakan asuhan dengan mengobservasi respons
pasien
Pada
saat implementasi perawat harus melaksanakan hasil dari rencana keperawatan
yang di lihat dari diagnosa keperawatan. Di mana perawat membantu klien
dari masalah status kesehatan yang dihadapi kestatus kesehatan yang lebih baik
yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Implementasi?
2. Apa tujuan implementasi?
3. Bagaimana Pedoman dalam Melaksanakan
Implementasi Keperawatan?
4. Ada berapa Kategori dalam
Implementasi Keperawatan?
5. Bagaimana Metode
implementasi?
6. Bagaimana Tahap tahap tindakan
keperawatan?
7. Hal hal apa saja yang harus di
dokumentasikan?
8. Bagaimana Petunjuk Pendokumentasian
Pelaksanaan (Implementasi)?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian
implementasi.
2. Untuk mengetahui tujuan implementasi
3. Untuk mengetahui pedoman dalam
melaksanakan implentasi keperawatan
4. Untuk mengetahui kategori dalam
implementasi keperawatan
5. Untuk mengetahui metode implementasi
6. Untuk mengetahui tahap tahap
tindakan keperawatan
7. Untuk mengetahui hal hal apa saja
yang harus di dokumentasikan
8. Untuk mengetahui petunjuk dalam
pendokumentasian implementasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Implementasi
Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang
telah di susun pada tahap perencanaan. Ukuran intervensi keperawatan yang
diberikan kepada klien terkait dengan dukungan, pengobatan, tindakan untuk
memperbaiki kondisi, pendidikan untuk klien-keluarga, atau tindakan untuk
mencegah masalah kesehatan yang muncul dikemudian hari. Untuk kesuksesan
pelaksanaan implementasi keperawatan agar sesuai dengan rencana keperawatan,
perawat harus mempunyai kemampuan kognitif (intelektual), kemampuan dalam
hubungan interpersonal, dan keterampilan dalam melakukan tindakan. Proses
pelaksanaan implementasi harus berpusat kepada kebutuhan klien, faktor-faktor
lain yang mempengaruhi kebutuhan keperawatan, strategi implementasi
keperawatan, dan kegiatan komunikasi.
B. Tujuan Implementasi Keperawatan
1)
Melaksanakan
hasil dari rencana keperawatan untuk selanjutnya di evaluasi untuk
mengetahui kondisi kesehatan pasien dalam periode yang singkat
2)
Mempertahankan
daya tahan tubuh
3)
Mencegah
komplikasi
4)
Menemukan
perubahan system tubuh
5)
Memberikan
lingkungan yang nyaman bagi klien
6)
Implementasi
pesan dokter
C.Pedoman dalam Melaksanakan Implementasi Keperawatan
Beberapa pedoman dalam pelaksanaan implementasi keperawatan
adalah sebagai berikut:
a. Berdasarkan respons klien.
b. Berdasarkan ilmu pengetahuan, hasil penelitian
keperawatan, standar pelayanan
professional, hukum dan kode etikkeperawatan.
c. Berdasarkan penggunaan sumber-sumber
yang tersedia.
d. Sesuai dengan tanggung jawab dan
tanggung gugat profesi keperawatan.
e. Mengerti dengan jelas
pesanan-pesanan yang ada dalam rencana intervensi keperawatan.
f. Harus dapat menciptakan adaptasi
dengan klien sebagai individu dalam upaya meningkatkan peran serta untuk
merawat diri sendiri (Self Care).
g. Menekankan pada aspek pencegahan dan
upaya peningkatan status kesehatan.
h. Dapat menjaga rasa aman, harga diri
dan melindungi klien.
i.
Memberikan
pendidikan, dukungan dan bantuan.
j.
Bersifat
holistik.
k. Kerjasama dengan profesi lain.
l.
Melakukan
dokumentasi
D.Kategori dalam Implementasi Keperawatan
Menurut Craven dan Hirnle (2000) secara garis besar terdapat
tiga kategori dari implementasi keperawatan, antara lain:
1. Cognitive implementations, meliputi
pengajaran/ pendidikan, menghubungkan
tingkat pengetahuan klien dengan kegiatan hidup sehari-hari, membuat
strategi untuk klien dengan disfungsi komunikasi, memberikan umpan balik,
mengawasi tim keperawatan, mengawasi penampilan klien dan keluarga, serta
menciptakan lingkungan sesuai kebutuhan, dan lain lain./
- Interpersonal implementations, meliputi koordinasi kegiatan-kegiatan, meningkatkan pelayanan, menciptakan komunikasi terapeutik, menetapkan jadwal personal, pengungkapan perasaan, memberikan dukungan spiritual, bertindak sebagai advokasi klien, role model, dan lain lain.
- Technical implementations, meliputi pemberian perawatan kebersihan kulit, melakukan aktivitas rutin keperawatan, menemukan perubahan dari data dasar klien, mengorganisir respon klien yang abnormal, melakukan tindakan keperawatan mandiri, kolaborasi, dan rujukan, dan lain-lain.
E.Metode Implementasi
1.
Membantu
dalam aktifitas kehidupan sehari-sehari
Aktifitas kehidupan sehari-hari
adalah aktifitas yang biasanya dilakukan dalam
sepanjang hari normal: mencakup ambulasi, makan, berpakaian, menyikat
gigi, berhias.
2.
Konseling
Konseling adalah metode implementasi
yang mebantu klien menggunakan proses
pemecahan masalah untuk mengenali dan menangani stres dan yang
memudahkan hubungan interpersonal antara klien, keluarganya, dan tim
perawatan kesehatan. Ini berjtujuan untuk membantu klien menerima
perubahan yang akaan terjadi yang diakibatkan stres berupa dukungan emosional,
intelektual, spiritual, dan psikologis.
3.
Penyuluhan
Penyuluhan adalah metode implementasi yang digunakan untuk
menyajiakn prinnsip , prosedur, dan teknik yang tepat tentang perawatn
kesehatan untuk klien dan untuk menginformasikan klien tentang status
kesehatannya.
4. Memberikan asuhan keperawatan langsung.
5. Kompensasi
untuk reaksi yang merugikan.
6. Teknik tepat dalam memberikan perawatan dan
menyiapkan klien untuk
prosedur.
7. Mencapai tujuan perawatan.
8. Mengawasi dan
mengevaluasi kerja dari anggota staf lain.
F. Tahap tahap tindakan keperawatan
Ada 3 tahap dalam tindakan keperawatan, yaitu
1.
Persiapan
Persiapan ini
meliputi kegiatan kegiatan:
a.
Review
antisipasi tindakan keperawatan
b.
Menganalisis
pengetahuan dan keterampilan yang di perlukan
c.
Mengetahui yang mungkin timbul
d.
Mempersiapkan peralatan yang di perlukan
e.
Mempersiapkan
lingkungan yang kondusif
f.
Mengidentifikasi
aspek aspek hukum dan etik
g.
Intervensi
2.
Tindakan keperawatan di bedakan berdasarkan kewenangan dan tanggung jawab
perawat secara profesional antara lain adalah
A. Independent
Adalah
suatu kegiatan yang di laksanakan oleh perawat tanpa petunjuk dan printah dari
dokter atau tenaga kesehatan lainnya
Contoh tindakan independent
a.
Memberikan
perawatan diri
b.
Mengatur
posisi tidur
c.
Menciptakan
lingkungan yang terapeutik
d.
Memberikan
dorongan motivasi
e.
Pemenuhan
kebutuhan psiko-sosio-spiritual
f.
Partisipasi
dengan tenaga kesehatan lainnya dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
Tipe tindakan independent keperawatan ada 4 yaitu:
1)
Tindakan
Diagnostik
a. Wawancara dengan klien
b. Observasidan pemeriksaan fisik
c. Melakukan pemeriksaan laboratorium
sederhana,misalnya HB dan membaca hasil dari pemeriksaan laboratorium tersebut.
2)
Tindakan
terapeutik
Tindakan untuk
mencegah,mengurangi, dan mengatasi masalah klien. Misalnya:
memberikan bantal air pada bagian tubuh yang tertekan.
3)
Tindakan Edukatif
Tindakan ini untuk merubah
perilaku klien melalui promosi kesehatan dan
pendidikan
kesehatan kepada klien.
Misalnya:
Perawat mengajarkan kepada klien cara injeksi insulin.
4)
Tindakan
Merujuk
Tindakan kerja sama dengan tim kesehatan lainnya.
B.
Interdependent
Yaitu suatu kegiatan
yang memerlukan suatu kerja sama dengan tenaga kesehatan lainnya misalnya
tenaga soaial, ahli gizi, fisioterapi dan dokter.
Misalnya:
Pemberian obat obatan sesuai dengan intruksi
dokter .
Jadi
jenis, dosis dan efek samping menjadi tanggung jawab dokter, tetapi pemberian obat sampai atau tidak menjadi
tanggung jawab perawat.
C.
Dependent
Tindakan keperawatan atas dasar rujukan dari profesi lain.
seperti ahli gizi, physiotherapies, psikolog dan sebagainya.
Misalnya:
Pemberian nutrisi pada klien sesuai dengan
diit yang telah dibuat oleh ahli gizi, latihan fisik (mobilisasi fisik) sesuai
dengan anjuran dari bagian fisioterapi.
3.
Dokumentasi
Pelaksanaan tindakan keperawatan
harus di ikuti oleh pencatatan yang lengkap dan akurat terhadap suatu
kejadian dalam proses keperawatan.
G. Hal hal yang harus di dokumentasikani:
Hal-hal yang perlu didokumentasikan pada tahap implementasi:
1.Mencatat
waktu dan tanggal pelaksanaan.
Mencatat
diagnosa keperawatan nomor berapa yang dilakukan intervensi tersebut
3. Mencatat semua jenis intervensi keperawatan termasuk
a. Contoh : Mengornpres luka dengan
betadin 5 %
b. Flasil : luka tampak bersih, pus tidak ada, tidak berbau
4. Berikan tanda tangan dan nama jelas perawat satu tim
kesehatan yang telah melakukan
intervensi.
H. Petunjuk Pendokumentasian Pelaksanaan (Implementasi)
1. Gunakan ballpoint tertulis jelas, tulis dengan huruf cetak
bila tulisan tidak jelas. Bila salah tidak boleh di tipp ex tetapi dicoret
saja, dan ditulis kembali diatas atau disamping.
2. Jangan lupa selalu menuliskan waktu, jam pelaksanaan
3. Jangan membiarkan baris kosong, tetapi buatlah garis
kesamping untuk mengisi tempat yang tidak digunakan
4. Dokumentasikan sesegera mungkin setelah tindakan
dilaksanakan guna menghin dari kealpaan (lupa)
5. Gunakan kata kerja aktif, untuk menjelaskan apa yang
dikerjakon.
6. Dokumentasikan
bagaimana respon pasien terhadap tindakan yang dilakukan
7. Dokumentesikan aspekkeamanan, kenyamanan dan pengawasan
infeksi terhadap klien. Juga tindakan-tindakan invasive harus dicatat.
8. Dokumentasikan pula modifikasi lingkungan bila itu merupakan
bagian dari tindakan keperawatan.
9. Dokumentasikan.persetujuan keluarga untuk prosedur khusus
dan tindakan invasif yang mempunyai
resiko tambahan.
10. Dokumentasikan semua informasi yang diberikan dan pendidikan
kesehatan yang diberikan.
11.Dokumentasikan
dengan jelas, lengkap, bukan berarti semua kalimat harus ditulis,tetapi kata‑kata
kunci dan simbol-simbol / lambang-lambang sudah baku/lazim dapat digunakan.
12. Spesifik hindarkan penggunaan kata yang tidak jelas,bila
perlu tuliskan ungkapan klien untuk memperjelas maksud.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dokumentasi yang
baik mencerminkan tidak hanya kualitas perawatan tetapi juga membuktikan
pertanggunggugatan setiap anggota tim perawatan dalam memberikan perawatan.
Perawat mendokumentasikannya perlu ditekankan pada penulisannya, untuk
menghindari salah persepsi dan kejelasan dalam menyusun tindakan perawatan
lebih lanjut.
B. Saran
Seluruh perawat agar meningkatkan pemahamannya terhadap
berbagai cara pendokumentasian keperawatan sehingga dapat dikembangkan dalam
tatanan layanan keperawatan. Diharapkan agar perawat bisa menindaklanjuti
pendokumentasian tersebut melalui kegiatan asuhan keperawatan sebagai dasar
untuk pengembangan kedisiplinan di Lingkungan Rumah Sakit dalam ruang lingkup
keperawatan
DAFTAR PUSTAKA
Isti
handayaningsih, dokumentasi keperawatan (panduan, konsep dan aplikasi), mitra
cendikia press, yogyakarta, 2009.
Setiadi,
Konsep dan penulisan dokumentasi asuhan keperawatan(teori dan praktik), graha
ilmu, yogyakarta, 2012.
Bulechek,
G.M., Butcher,H.K., Dochherman,J.M.,2008. Nursing Intertvention Classification
(NIC) ; 5th edition. Mosby Elsevier
Perry,
Potter.2010.Fundamental keperawatan buku 1 edisi 7.Jakarta:Salemba Medika
Potter-Perry.
2011. Basic Nursing. 7th edition. Mosby Elsevier
Purwanto.
Edi. 2011. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar